TUGAS
TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Dosen Pembimbing : Maryam Isnaini D, M.Pd
Mata kuliah : Pendidikan
Bahasa dan Sastra di Kelas Awal
Oleh :
Desy Dwi
Riana
(121644001)
Oleh
:
Kelas
C/2012
1. ARINING MENITA SARI 121644037
2. MOH. ANDI F.R 121644047
3. INTAN PERMATA K. 121644065
4. NOVINA SUNAWATI 121644066
5. SUMARSIH 121644069
6. IMAM FAUZI 121644218
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
2012
KATA
PENGANTAR
2. Teman-
teman yang telah membantu penyelesaian makalah
Surabaya, September 2013
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul.................................................................................................................... i
Kata
pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar
isi................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pemerolehan Bahasa....................................................................................... 2
B.
Bahasa Indonesia dalam Pemerolehan Bahasa Anak - Anak............................................ 3
C.
Tahap - Tahap Perkembangan Bahasa Anak..................................................................... 4
D.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak................................. 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................................. 11
Referensi................................................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Anak-anak belajar berkomunikasi dengan orang lain lewat
berbagai cara. Meskipun cara anak yang satu dengan yang lain berbeda, ada
hal-hal yang umum yang terjadi pada hampir setiap anak. Pengetahuan tentang
hakikat perkembangan bahasa anak, perkembangan bahasa lisan dan tulis yang
terjadi pada mereka, dan perbedaan individual dalam pemerolehan bahasa sangat
penting bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa anak, khususnya pada waktu mereka
belajar membaca dan menulis permulaan. Sehingga Perkembangan bahasa atau
komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak
yang seharusnya tidak luput dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang
tua pada khususnya. Itulah sebabnya calon guru sekolah dasar perlu menguasai
berbagai konsep yang terkait dengan perkembangan dan pemerolehan bahasa anak.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah pengertian
pemerolehan bahasa anak?
2.
Bagaimanakah Bahasa Indonesia dalam
pemerolehan bahasa anak-anak?
3.
Bagaimanakah tahap-tahap
perkembangan bahasa anak?
4.
Faktor apa sajakah yang
mempengaruhi bahasa anak?
C.
TUJUAN
1.
Mengetahui pengertian pemerolehan
bahasa anak.
2.
Mengetahui posisi pemerolehan
bahasa anak-anak.
3.
Mengetahui tahap-tahap
perkembangan bahasa anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan bahasa terbentuk
dari kata "pemerolehan" dan kata "bahasa". Dalam kamus
besar bahasa Indonesia (KBBI), pemerolehan bermakna proses, cara, perbuatan memperoleh.
Kata memperoleh tersebut di dalam KBBI bermakna mencapat (mencapai dst) sesuatu
dengan usaha. Dengan demikian maka pemerolehan bermakna proses, cara, perbuatan
mencapat sesuatu dengan usaha. Karena frasa pemerolehan bahasa berpola DM maka
kata bahasa menerangkan kata pemerolehan, sehingga frasa pemerolehan bahasa
berarti proses, cara, perbuatan memperoleh bahasa dengan usaha.
Ada dua pengertian mengenai pemerolehan bahasa. Pertama,
pemerolehan bahasa mempunyai permulaan yang mendadak, tiba-tiba. Kedua,
pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik. Dalam konteks
ini, yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan
berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan, secara alami, tanpa
melalui kegiatan pembelajaran formal. Dengan kata lain, kegiatan pemerolehan
bahasa ini ditandai oleh hal-hal berikut.
1.
Berlangsung dalam situasi
informal,tanpa beban, dan di luar sekolah.
2.
Pemilikan bahasa tidak melalui
pembelajaran formal di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus.
3.
Dilakukan tanpa sadar.
4.
Dialami langsung oleh anak dan
terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna.
B.
BAHASA INDONESIA DALAM PEMEROLEHAN BAHASA ANAK-ANAK
Posisi
bahasa Indonesia dalam pemerolehan bahasa anak disajikan dalam gambaran umum
sebagai berikut,
1.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama
Bahasa pertama seringkali disebut dengan bahasa ibu.
Penggunaan istilah bahasa ibu perlu mendapatkan koreksi karena dalam hal ini
terdapat berbagai kasus yang pada akhirnya menggugurkan istilah bahasa ibu
sehingga bahasa pertama disingkat menjadi B1. bahasa pertama yang diperkenalkan
adalah bahasa Indonesia karena bahasa itulah yang pertama kali dikenal dan
dikuasai anak sebagai sarana komunikasi verbalnya sejak bayi.
Jika diamati, gejala seperti itu banyak kita jumpai pada
saat ini, terutama pada keluarga yang tinggal di kota besar atau di kota kecil.
Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
a)
Perkawinan antarpenutur bahasa
yang berbeda. Masing-masing pihak-pihak tidak saling memahami bahasa daerah
pasangannya.
b)
Perkawinan antarpenutur bahasa
daerah yang sama dengan situasi berikut.
1)
Lingkungan sosial sekitar keluarga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai media komunikasi.
2)
Lingkungan masyarakat sekitar
menggunakan bahasa daerah yang tidak dikuasai oleh keluarga itu (keluarga
pendatang).
3)
Lingkungan menggunakan bahasa
daerah yang sama dengan bahasa keluarga itu. Oleh karena pertimbangan praktis
tertentu maka bahasa yang digunakan dalam keluarga itu bahasa Indonesia.
c)
Perkawinan antarpenutur yang hanya
menguasai bahasa Indonesia.
2.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua
Pemerolehan
2 bahasa oleh seorang anak dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu memperoleh bahasa
secara serempak dan berurut.
Pemerolehan
serempak 2 bahasa secara serempak 2 bahasa (simultaneous
bilingual acquisition) terjadi pada anak yang dibesarkan dalam masayarakat
bilingual (menggunakan 2 bahasa dalam berkomunikasi) atau dalam masyarakat
multilingual (menggunakan lebih dari 2 bahasa). Anak mengenal, mempelajari, dan
menguasai kedua bahasa secara bersamaan.
Pemerolehan
berurut 2 bahasa (successive bilingual
acquisition) terjadi apabila anak menguasai dua bahasa dalam rentang waktu
yang relatif berjauhan. Keberhasilan dari bahasa kedua ini ditentukan beberapa
faktor, yaitu faktor motivasi, usia, penyajian
formal, bahasa pertama, serta lingkungan.
C.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Kemampuan
berbahasa merupakan suatu potensi yang dimiliki semua anak manusia manusia yang
normal. Kemampuan itu diperoleh tanpa melalui pembelajaran khusus. Waktu yang
digunakan relatif singkat, anak sudah dapat berkomunikasi dengan orang – orang
di sekitarnya. Bahkan sebelum bersekolah, ia telah mampu bertututur seperti
orang dewasa untuk bnerbagai keperluan dan dalam bermacam – macam situasi.
Jika
diamati, ternyata pemerolehan bahasaa anak itu tidaklah tiba – tiba atau
sekaligus, tetapi bertahap kemajuan kemampuan berbahasa mereka berjalan seiring
dengan perkembangaan fisik, mental, intelektual dan sosialnya. Oleh karena itu,
perkembangan bahasa anak ditandai oleh keseimbangan dinamis atau suatu
rangkaian kesatuan yang bergerak dari bunyi – bunyi atau ucapan yang sederhana
menuju tututran yang lebih kompleks. Tangisan, bunyi – bunyi atau ucapan yang
sederhana tak bermakna, dan celotehan bayi merupakan jembatan yang
memfasilitasi alur perkembangan bahasa anak menuju kemampuan berbahasa yang
lebih sempurna. Bagi anak,celoteh merupakan semacam latihan untuk menguasai
gerak artikulatoris (alat ucap) yang lama – kelamaan dikaitkan dengan
kebermaknaan bentuk bunyi yang diujarkannnya (Djago tarigan,2005).
Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan (Elin Rusoni,
24:2006 ) Tahap perkembangan bahasa anak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu
tahap pralinguistik dan tahap linguistik.
1)
Tahap Pralinguistik(Masa Meraban)
Pada tahap ini, bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah
bermakna. Bunyi – bunyi itu memang telah menyerupai vocal atau konsonan
tertentu. Akan tetapi secara keseluruhan bunyi tersebut tidak mengacu pada kata
dan makna tertentu.
Tahap pralinguistik
merupakan tahap perkembangan bahasa anak yang dialami oleh anak yang berusia
0-1 tahun. Tahap pralinguistik dibagi lagi ke dalam dua tahapan, yaitu:
a)
Tahap Meraba Pertama
Tahap
meraba pertama dialami oleh anak usia 0-6 bulan. Pembagian kelompok ini
bersifat umum dan tidak berlaku persis pada setiap anak.
·
Usia 0 - 2 bulan sudah dapat
mengetahui asal suara. Mereka sudah dapat membedakan suku kata, mereka bisa
merespon secara berbeda terhadap kualitas emosional suara manusia misalnya,
mereka akan tersenyum jika mendengar suara yang ramah atau sebaliknya mereka
akan menangis jika mendengar suara dengan nada marah.
Anak hanya dapat mengeluarkan bunyi – bunyi refleksif untuk
menyatakan rasa lapar, sakit atau ketidaknyamanan yang menyebabkan anak
menangis dan rewel, serta bunyi vegetative yang berkaitan dengan aktivitas
tubuhseperti batuk, bersin, sendawa, telanan (makanan), dan tegukan(menyusu
atau minum). Umumnya, bunyi seperti bunyi vokal dengan suara yang agak serak.
Sekalipun bunyi – bunyi itu tidak bermakna secara bahasa, tetapi bunyi – bunyi
itu merupakan bahan untuk tuturan selanjutnya.
·
Usia 2 - 5 bulan. Pada usia 3-4 bulan bayi dapat membedakan suara
laki – laki dan perempuan. Anak mulai mendekat dan mengeluarkan bunyi – bunyi
vokal yang bercampur dengan bunyi – bunyi mirip konsonan. Bunyi ini biasanya
muncul sebagai respon terhadap senyum atau ucapan ibunya atau orang lain.
·
Pada usia 4 – 7 bulan, anak mulai
mengeluarkan bunyi agak utuh dengan durasi (rentang waktu) yang lama. Bunyi
mirip konsonan atau mirip vokalnya lebih bervariasi. Konsonan nasal/m/n sudah
mulai muncul.
b)
Tahap Meraba Kedua
Usia 6
– 12 bulan,
anak mulai memperhatikan intonasi dan
ritme dalam ucapan. Pada tahap ini anak dapat berkomunikasi dan berceloteh.
Celotehannya berupa reduplikasi atau pengulangan konsonan dan vokal yang sama,
seperti/ba ba ba/,ma ma ma/, dad a da/. Vokal yang muncul adalah dasar /a/
dengan konsonan hambat labial /p, b/ nasal /m, n, g/, dan alveolar /t, d/.
selanjutnya celotehan reduplikasi ini berubah lebuh bervariasi. Vokalnya sudah
mulai menuju vokal /u/ dan /i/, dan konsonan frikatif pun, seperti /s/ sudah
mulai muncul.
Pada tahap ini anak mulai
aktif. Dialami oleh anak usia 6 bulan samapi satu tahun. Secara fisik ia sudah
mulai melakukan gerakan – gerakan. Cara berkomunikasi pada tahapan ini lebih
bervariatif, yaitu tidak hanya menoleh, tersenyum dan menangis saja tapi
ditambah dengan memegang, mengangkat atau menunjuk.
2)
Tahap Linguistik
Tahap linguistik adalah tahap
perkembangan bahasa anak usia 1-5 tahun. Pada tahapan ini anak mulai bisa
mengucapkan bahasa seperti bahasa orang dewasa. Tahap linguistik terbagi lagi
ke dalam 4 tahapan, yakni:
a)
Tahapan Holofrasis (tahap satu kata)
Pada tahap ini anak
sudah mulai mengucapkan suatu kata. Pada periode ini disebut holofrase, karena
anak – anak menyatakan makna keseluruhan frase atau kalimat dalam suatu kata
yang diucapkannya itu.
Contoh :
VERSI SATU KATA
|
VERSI LENGKAP
|
Mimi!(sambil menunjuk cangkirnya)
|
Minta (mau) minum
|
Akut! (sambil menunjuk laba - laba)
|
Saya takut laba - laba
|
Takit!(sambil mengacungkan jarinya)
|
Jariku sakit
|
b)
Ucapan Dua Kata
Berlangsung
sewaktu anak berusia 1,5 – 2 tahun. Tahap ini memasuki tahap pertama kali mengucapkan dua
holofrase dalam rangkaian yang cepat. Komunikasi yang ingin ia sampaikan adalah
bertanya dan meminta.
Pada masa ini, kosakata dan
gramatika anak berkembang dengan cepat. Tuturannya mulai bersifat telegrafik.
Artinya apa yang dituturkan anak hanyalah kata – kata yang penting saja,
seperti kata benda, kata sifat, dan kata kerja.
Contoh :
VERSI 2 KATA
|
VERSI LENGKAP
|
Mamah, makan!
|
Mama, saya mau makan
|
Ajar, bobo!
|
Fajar mau tidur!
|
Bapa, ana?
|
Bapak mau pergi ke mana?
|
Mau ueh!
|
Saya mau kueh!
|
c)
Pengembangan Tata Bahasa
Perkembangan anak
pada tahap ini makin luar biasa. Perkembangan ini ditandai dengan penggunaan
kalimat dengan lebih dari dua kata. Tahap ini umumnya dialami oleh anak usia
sekita 2 sampai 5 tahun.
d)
Tata Bahasa Menjelang Dewasa
Tahap perkembangan bahasa
anak yang keempat ini biasanya dialami oleh anak yang sudah berumur antara 5 –
10 tahun. Pada tahap ini anak – anak sudah mulai menerapkan struktur tata
bahasa yang rumit dan sudah mampu menyusun kalimat yang lebih rumit.
Tahap
– tahap perkembangan di atas, berkembang pula penguasaan mereka atas system
bahasa yang dipelajarinya. System bahasa itu, terdiri atas subsistem berikut:
a.
Fonologi yaitu pengetahuan tentang pelafalan dan
penggabungan bunyi – bunyi tersebut sebagai sesuatu yang bermakna.
b.
Gramatika (tata bahasa) yaitu pengetahuan tentang aturan
pembentukan unsure tuturan.
c.
Semantik leksikal(kosa kata) yaitu pengetahuan tentang kata untuk
mengacu kepada sesuatu hal.
d.
Pragmatik yaitu pengetahuan tentang penggunaan bahasa dalam
berbagai cara untuk berbagai keperluan.
D.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Secara
rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa, yaitu:
1.
Kognisi
(Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan
mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan
pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran
dengan bahasa seseorang.
2.
Pola
Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya
banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
3.
Jumlah Anak
Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota
keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang
bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada
anggota lain selain keluarga inti.
4.
Posisi Urutan
Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya
di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini
disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu
hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
5.
Kedwibahasaan(Pemakaian
dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang
menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat
perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena
anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah
dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa
Indonesia. Dalam bukunya “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf
mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor
kesehatan, intelegensi, statsus sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan
keluarga.
Karakteristik perkembangan bahasa remaja
sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah
mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya,
remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau
berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan
kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan
secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan
symbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan
berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan, secara alami, tanpa
melalui kegiatan pembelajaran formal
2.
Posisi bahasa Indonesia dalam
pemerolehan bahasa anak disajikan dalam gambaran umum sebagai berikut,
1)
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Pertama
2)
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua
3.
Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan (Elin Rusoni,
24:2006) Tahap perkembangan bahasa anak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu tahap
pralinguistik dan tahap linguistik
1)
Tahap Pralinguistik (Masa Meraban)
a)
Tahap Meraba Pertama
b)
Tahap Meraba Kedua
2)
Tahap Linguistik
a)
Tahapan Holofrasis (tahap satu
kata)
b) Ucapan Dua Kata
c) Pengembangan Tata Bahasa
d) Tata Bahasa Menjelang Dewasa
4.
Secara
rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa, yaitu:
1)
Kognisi
(Proses Memperoleh Pengetahuan)
2)
Pola
Komunikasi Dalam Keluarga
3)
Jumlah Anak
Atau Jumlah Keluarga
4)
Posisi Urutan
Kelahiran
5)
Kedwibahasaan(Pemakaian
dua bahasa)
SARAN
1. Sebaiknya orangtua harus membimbing anaknya
dalam penguasaan berbahasa sehingga
kelak dewasa anak mampu berkomunikasi secara lancar.
2. Ssebaiknya guru aktif mengajak muridnya untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
REFERENSI
aku baca di merries.co.id belajar bahasa asing untuk si kecil ternyata perlu untuk dilakukan.
BalasHapusNama :Sri Wiji Astutik
BalasHapusKelas:IV A
Dari Kelompok 3
Berdasarkan penjelasan diatas, kita tahu bahwa tahap perkembangan bahasa anak usia dini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap pralinguistik (0-1tahun) dan tahap linguistik (1-5tahun). Tahap pralinguistik dan tahap linguistik merupakan tahapan penting dalam perkembangan anak. Pada tahapan pralinguistik orang tua harus memahami bahwa tangisan ataupun celotehan anak merupakan cara bayi berkomunikasi. Jadi, sebagai orang tua kita harus mengajaknya berkomunikas meskipun bayi masih belum bisa bicara. Kemudian, pada tahapan linguistik anak mulai bisa mengucapkan satu kata, dua kata, menandakan bahwa kemampuan berbahasa mereka telah berkembang. Mengingat bahwa komunikasi keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak, maka orang tua wajib membimbing dan mendidik anak dalam berbahasa agar menjadi anak yang bisa bertutur kata yang baik dan sopan.
sangat bermanfaat
BalasHapusMakalah ini akan lebih bagus jika menggunakan sources yang lebih reliable seperti buku atau journal articles. Selain itu, gunakan standard referensi yang jelas, misal APA 6th Edition, Harvard, dll.
BalasHapusGambling and casino jobs at Harrah's Philadelphia - JTM Hub
BalasHapusFor 아산 출장샵 a job in 청주 출장안마 Harrah's 논산 출장샵 Philadelphia, click here to 청주 출장마사지 apply. We're hiring now! We're hiring 여주 출장샵 in partnership with Harrah's Philadelphia.