Senin, 13 Oktober 2014

TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK




TUGAS
TAHAP – TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Dosen Pembimbing : Maryam Isnaini D, M.Pd

Mata kuliah : Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Awal





 







Oleh :

Desy Dwi Riana
(121644001)





Oleh :
Kelas C/2012
1.     ARINING MENITA SARI               121644037
2.     MOH. ANDI F.R                              121644047
3.     INTAN PERMATA K.                     121644065
4.     NOVINA SUNAWATI                    121644066
5.     SUMARSIH                                      121644069
6.     IMAM FAUZI                                   121644218







JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR

1.      Maryam Isnaini D, M.Pd selaku dosen  pengajar mata kuliah landasan pendidikan
2.      Teman- teman yang telah membantu penyelesaian makalah
                                                                                                   















                                                                                      Surabaya, September 2013



                                                                                   Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................................... i
Kata pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................................................ iii
BAB I  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah.............................................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemerolehan Bahasa....................................................................................... 2
B. Bahasa Indonesia dalam Pemerolehan Bahasa Anak - Anak............................................ 3
C. Tahap - Tahap Perkembangan Bahasa Anak..................................................................... 4
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................................. 11
Referensi................................................................................................................................ 12

BAB I


PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Anak-anak belajar berkomunikasi dengan orang lain lewat berbagai cara. Meskipun cara anak yang satu dengan yang lain berbeda, ada hal-hal yang umum yang terjadi pada hampir setiap anak. Pengetahuan tentang hakikat perkembangan bahasa anak, perkembangan bahasa lisan dan tulis yang terjadi pada mereka, dan perbedaan individual dalam pemerolehan bahasa sangat penting bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa anak, khususnya pada waktu mereka belajar membaca dan menulis permulaan. Sehingga Perkembangan bahasa atau komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang seharusnya tidak luput dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang tua pada khususnya. Itulah sebabnya calon guru sekolah dasar perlu menguasai berbagai konsep yang terkait dengan perkembangan dan pemerolehan bahasa anak.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimanakah pengertian pemerolehan bahasa anak?
2.    Bagaimanakah Bahasa Indonesia dalam pemerolehan bahasa anak-anak?
3.    Bagaimanakah tahap-tahap perkembangan bahasa anak?
4.    Faktor apa sajakah yang mempengaruhi bahasa anak?
C.     TUJUAN
1.    Mengetahui pengertian pemerolehan bahasa anak.
2.    Mengetahui posisi pemerolehan bahasa anak-anak.
3.    Mengetahui tahap-tahap perkembangan bahasa anak.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan bahasa terbentuk dari kata "pemerolehan" dan kata "bahasa". Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), pemerolehan bermakna proses, cara, perbuatan memperoleh. Kata memperoleh tersebut di dalam KBBI bermakna mencapat (mencapai dst) sesuatu dengan usaha. Dengan demikian maka pemerolehan bermakna proses, cara, perbuatan mencapat sesuatu dengan usaha. Karena frasa pemerolehan bahasa berpola DM maka kata bahasa menerangkan kata pemerolehan, sehingga frasa pemerolehan bahasa berarti proses, cara, perbuatan memperoleh bahasa dengan usaha.
Ada dua pengertian mengenai pemerolehan bahasa. Pertama, pemerolehan bahasa mempunyai permulaan yang mendadak, tiba-tiba. Kedua, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari prestasi-prestasi motorik, sosial, dan kognitif pralinguistik. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan, secara alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal. Dengan kata lain, kegiatan pemerolehan bahasa ini ditandai oleh hal-hal berikut.
1.    Berlangsung dalam situasi informal,tanpa beban, dan di luar sekolah.
2.    Pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus.
3.    Dilakukan tanpa sadar.
4.    Dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang bermakna.

B.       BAHASA INDONESIA DALAM PEMEROLEHAN BAHASA ANAK-ANAK
Posisi bahasa Indonesia dalam pemerolehan bahasa anak disajikan dalam gambaran umum sebagai berikut,
1.    Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama
Bahasa pertama seringkali disebut dengan bahasa ibu. Penggunaan istilah bahasa ibu perlu mendapatkan koreksi karena dalam hal ini terdapat berbagai kasus yang pada akhirnya menggugurkan istilah bahasa ibu sehingga bahasa pertama disingkat menjadi B1. bahasa pertama yang diperkenalkan adalah bahasa Indonesia karena bahasa itulah yang pertama kali dikenal dan dikuasai anak sebagai sarana komunikasi verbalnya sejak bayi.
Jika diamati, gejala seperti itu banyak kita jumpai pada saat ini, terutama pada keluarga yang tinggal di kota besar atau di kota kecil. Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
a)   Perkawinan antarpenutur bahasa yang berbeda. Masing-masing pihak-pihak tidak saling memahami bahasa daerah pasangannya.
b)   Perkawinan antarpenutur bahasa daerah yang sama dengan situasi berikut.
1)   Lingkungan sosial sekitar keluarga menggunakan bahasa Indonesia sebagai media komunikasi.
2)   Lingkungan masyarakat sekitar menggunakan bahasa daerah yang tidak dikuasai oleh keluarga itu (keluarga pendatang).
3)   Lingkungan menggunakan bahasa daerah yang sama dengan bahasa keluarga itu. Oleh karena pertimbangan praktis tertentu maka bahasa yang digunakan dalam keluarga itu bahasa Indonesia.
c)   Perkawinan antarpenutur yang hanya menguasai bahasa Indonesia.
2.    Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua
Pemerolehan 2 bahasa oleh seorang anak dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu memperoleh bahasa secara serempak dan berurut.
Pemerolehan serempak 2 bahasa secara serempak 2 bahasa (simultaneous bilingual acquisition) terjadi pada anak yang dibesarkan dalam masayarakat bilingual (menggunakan 2 bahasa dalam berkomunikasi) atau dalam masyarakat multilingual (menggunakan lebih dari 2 bahasa). Anak mengenal, mempelajari, dan menguasai kedua bahasa secara bersamaan.
Pemerolehan berurut 2 bahasa (successive bilingual acquisition) terjadi apabila anak menguasai dua bahasa dalam rentang waktu yang relatif berjauhan. Keberhasilan dari bahasa kedua ini ditentukan beberapa faktor, yaitu faktor motivasi, usia, penyajian formal, bahasa pertama, serta lingkungan.
C.      TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Kemampuan berbahasa merupakan suatu potensi yang dimiliki semua anak manusia manusia yang normal. Kemampuan itu diperoleh tanpa melalui pembelajaran khusus. Waktu yang digunakan relatif singkat, anak sudah dapat berkomunikasi dengan orang – orang di sekitarnya. Bahkan sebelum bersekolah, ia telah mampu bertututur seperti orang dewasa untuk bnerbagai keperluan dan dalam bermacam – macam situasi.
Jika diamati, ternyata pemerolehan bahasaa anak itu tidaklah tiba – tiba atau sekaligus, tetapi bertahap kemajuan kemampuan berbahasa mereka berjalan seiring dengan perkembangaan fisik, mental, intelektual dan sosialnya. Oleh karena itu, perkembangan bahasa anak ditandai oleh keseimbangan dinamis atau suatu rangkaian kesatuan yang bergerak dari bunyi – bunyi atau ucapan yang sederhana menuju tututran yang lebih kompleks. Tangisan, bunyi – bunyi atau ucapan yang sederhana tak bermakna, dan celotehan bayi merupakan jembatan yang memfasilitasi alur perkembangan bahasa anak menuju kemampuan berbahasa yang lebih sempurna. Bagi anak,celoteh merupakan semacam latihan untuk menguasai gerak artikulatoris (alat ucap) yang lama – kelamaan dikaitkan dengan kebermaknaan bentuk bunyi yang diujarkannnya (Djago tarigan,2005).


Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan (Elin Rusoni, 24:2006 ) Tahap perkembangan bahasa anak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu tahap pralinguistik dan tahap linguistik.
1)        Tahap Pralinguistik(Masa Meraban)
Pada tahap ini, bunyi – bunyi bahasa yang dihasilkan anak belumlah bermakna. Bunyi – bunyi itu memang telah menyerupai vocal atau konsonan tertentu. Akan tetapi secara keseluruhan bunyi tersebut tidak mengacu pada kata dan makna tertentu.
Tahap pralinguistik merupakan tahap perkembangan bahasa anak yang dialami oleh anak yang berusia 0-1 tahun. Tahap pralinguistik dibagi lagi ke dalam dua tahapan, yaitu:
a)   Tahap Meraba Pertama
Tahap meraba pertama dialami oleh anak usia 0-6 bulan. Pembagian kelompok ini bersifat umum dan tidak berlaku persis pada setiap anak.
·           Usia 0 - 2 bulan sudah dapat mengetahui asal suara. Mereka sudah dapat membedakan suku kata, mereka bisa merespon secara berbeda terhadap kualitas emosional suara manusia misalnya, mereka akan tersenyum jika mendengar suara yang ramah atau sebaliknya mereka akan menangis jika mendengar suara dengan nada marah.
Anak hanya dapat mengeluarkan bunyi – bunyi refleksif untuk menyatakan rasa lapar, sakit atau ketidaknyamanan yang menyebabkan anak menangis dan rewel, serta bunyi vegetative yang berkaitan dengan aktivitas tubuhseperti batuk, bersin, sendawa, telanan (makanan), dan tegukan(menyusu atau minum). Umumnya, bunyi seperti bunyi vokal dengan suara yang agak serak. Sekalipun bunyi – bunyi itu tidak bermakna secara bahasa, tetapi bunyi – bunyi itu merupakan bahan untuk tuturan selanjutnya.
·            Usia 2 - 5 bulan. Pada usia 3-4 bulan bayi dapat membedakan suara laki – laki dan perempuan. Anak mulai mendekat dan mengeluarkan bunyi – bunyi vokal yang bercampur dengan bunyi – bunyi mirip konsonan. Bunyi ini biasanya muncul sebagai respon terhadap senyum atau ucapan ibunya atau orang lain.
·           Pada usia 4 – 7 bulan, anak mulai mengeluarkan bunyi agak utuh dengan durasi (rentang waktu) yang lama. Bunyi mirip konsonan atau mirip vokalnya lebih bervariasi. Konsonan nasal/m/n sudah mulai muncul.
b)   Tahap Meraba Kedua
Usia 6 – 12 bulan, anak  mulai memperhatikan intonasi dan ritme dalam ucapan. Pada tahap ini anak dapat berkomunikasi dan berceloteh. Celotehannya berupa reduplikasi atau pengulangan konsonan dan vokal yang sama, seperti/ba ba ba/,ma ma ma/, dad a da/. Vokal yang muncul adalah dasar /a/ dengan konsonan hambat labial /p, b/ nasal /m, n, g/, dan alveolar /t, d/. selanjutnya celotehan reduplikasi ini berubah lebuh bervariasi. Vokalnya sudah mulai menuju vokal /u/ dan /i/, dan konsonan frikatif pun, seperti /s/ sudah mulai muncul.
Pada tahap ini anak mulai aktif. Dialami oleh anak usia 6 bulan samapi satu tahun. Secara fisik ia sudah mulai melakukan gerakan – gerakan. Cara berkomunikasi pada tahapan ini lebih bervariatif, yaitu tidak hanya menoleh, tersenyum dan menangis saja tapi ditambah dengan memegang, mengangkat atau menunjuk.
2)        Tahap Linguistik
Tahap linguistik adalah tahap perkembangan bahasa anak usia 1-5 tahun. Pada tahapan ini anak mulai bisa mengucapkan bahasa seperti bahasa orang dewasa. Tahap linguistik terbagi lagi ke dalam 4 tahapan, yakni:
a)        Tahapan Holofrasis (tahap satu kata)
Pada tahap ini anak sudah mulai mengucapkan suatu kata. Pada periode ini disebut holofrase, karena anak – anak menyatakan makna keseluruhan frase atau kalimat dalam suatu kata yang diucapkannya itu.
Contoh :
VERSI SATU KATA
VERSI LENGKAP
Mimi!(sambil menunjuk cangkirnya)
Minta (mau) minum
Akut! (sambil menunjuk laba - laba)
Saya takut laba - laba
Takit!(sambil mengacungkan jarinya)
Jariku sakit

b)       Ucapan Dua Kata
Berlangsung sewaktu anak berusia 1,5 – 2 tahun. Tahap ini memasuki tahap pertama kali mengucapkan dua holofrase dalam rangkaian yang cepat. Komunikasi yang ingin ia sampaikan adalah bertanya dan meminta.
Pada masa ini, kosakata dan gramatika anak berkembang dengan cepat. Tuturannya mulai bersifat telegrafik. Artinya apa yang dituturkan anak hanyalah kata – kata yang penting saja, seperti kata benda, kata sifat, dan kata kerja.
Contoh :
VERSI 2 KATA
VERSI LENGKAP
Mamah, makan!
Mama, saya mau makan
Ajar, bobo!
Fajar mau tidur!
Bapa, ana?
Bapak mau pergi ke mana?
Mau ueh!
Saya mau kueh!

c)        Pengembangan Tata Bahasa
Perkembangan anak pada tahap ini makin luar biasa. Perkembangan ini ditandai dengan penggunaan kalimat dengan lebih dari dua kata. Tahap ini umumnya dialami oleh anak usia sekita 2 sampai 5 tahun.
d)       Tata Bahasa Menjelang Dewasa
Tahap perkembangan bahasa anak yang keempat ini biasanya dialami oleh anak yang sudah berumur antara 5 – 10 tahun. Pada tahap ini anak – anak sudah mulai menerapkan struktur tata bahasa yang rumit dan sudah mampu menyusun kalimat yang lebih rumit.
Tahap – tahap perkembangan di atas, berkembang pula penguasaan mereka atas system bahasa yang dipelajarinya. System bahasa itu, terdiri atas subsistem berikut:
a.         Fonologi yaitu pengetahuan tentang pelafalan dan penggabungan bunyi – bunyi tersebut sebagai sesuatu yang bermakna.
b.        Gramatika (tata bahasa) yaitu pengetahuan tentang aturan pembentukan unsure tuturan.
c.         Semantik leksikal(kosa kata) yaitu pengetahuan tentang kata untuk mengacu kepada sesuatu hal.
d.        Pragmatik yaitu pengetahuan tentang penggunaan bahasa dalam berbagai cara untuk berbagai keperluan.
D.           FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK
Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
1.      Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
Tinggi rendahnya kemampuan kognisi individu akan mempengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu. Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pikiran dengan bahasa seseorang.
2.      Pola Komunikasi Dalam Keluarga
Dalam suatu keluarga yang pola komunikasinya banyak arah akan mempercepat perkembangan bahasa keluarganya.
3.      Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
Suatu keluarga yang memiliki banyak anggota keluarga, perkembangan bahasa anak lebih cepat, karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibandingkan dengan yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota lain selain keluarga inti.
4.      Posisi Urutan Kelahiran
Perkembangan bahasa anak yang posisi kelahirannya di tengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu. Hal ini disebabkan anak sulung memiliki arah komunikasi ke bawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi ke atas saja.
5.      Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)
Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu atau lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya menggunakan satu bahasa saja karena anak terbiasa menggunakan bahasa secara bervariasi. Misalnya, di dalam rumah dia menggunakan bahasa sunda dan di luar rumah dia menggunakan bahasa Indonesia. Dalam bukunya “Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja” Syamsu Yusuf mengatakan bahwa perkembangan bahasa dipengaruhi oleh 5 faktor, yaitu: faktor kesehatan, intelegensi, statsus sosial ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut Jean Piaget telah mencapai tahap operasional formal. Sejalan dengan perkembangan kognitifnya, remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berpikir formal atau berpikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komperhensif, membandingkan secara kritis antara fakta dan asumsi dengan mengurangi penggunaan symbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikannya.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1.      Pemerolehan bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman atau pun pengungkapan, secara alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal
2.      Posisi bahasa Indonesia dalam pemerolehan bahasa anak disajikan dalam gambaran umum sebagai berikut,
1)      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pertama
2)      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Kedua
3.      Menurut buku Bidang Pengembangan Kemampuan (Elin Rusoni, 24:2006) Tahap perkembangan bahasa anak dibagi ke dalam dua bagian, yaitu tahap pralinguistik dan tahap linguistik
1)      Tahap Pralinguistik (Masa Meraban)
a)      Tahap Meraba Pertama
b)      Tahap Meraba Kedua
2)      Tahap Linguistik
a)      Tahapan Holofrasis (tahap satu kata)
b)      Ucapan Dua Kata
c)      Pengembangan Tata Bahasa
d)     Tata Bahasa Menjelang Dewasa
4.      Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa, yaitu:
1)      Kognisi (Proses Memperoleh Pengetahuan)
2)      Pola Komunikasi Dalam Keluarga
3)      Jumlah Anak Atau Jumlah Keluarga
4)      Posisi Urutan Kelahiran
5)      Kedwibahasaan(Pemakaian dua bahasa)


SARAN
1.      Sebaiknya orangtua harus membimbing anaknya dalam  penguasaan berbahasa sehingga kelak dewasa anak mampu berkomunikasi secara lancar.
2.      Ssebaiknya guru aktif mengajak muridnya untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
















REFERENSI

5 komentar:

  1. aku baca di merries.co.id belajar bahasa asing untuk si kecil ternyata perlu untuk dilakukan.

    BalasHapus
  2. Nama :Sri Wiji Astutik
    Kelas:IV A
    Dari Kelompok 3

    Berdasarkan penjelasan diatas, kita tahu bahwa tahap perkembangan bahasa anak usia dini dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap pralinguistik (0-1tahun) dan tahap linguistik (1-5tahun). Tahap pralinguistik dan tahap linguistik merupakan tahapan penting dalam perkembangan anak. Pada tahapan pralinguistik orang tua harus memahami bahwa tangisan ataupun celotehan anak merupakan cara bayi berkomunikasi. Jadi, sebagai orang tua kita harus mengajaknya berkomunikas meskipun bayi masih belum bisa bicara. Kemudian, pada tahapan linguistik anak mulai bisa mengucapkan satu kata, dua kata, menandakan bahwa kemampuan berbahasa mereka telah berkembang. Mengingat bahwa komunikasi keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa pada anak, maka orang tua wajib membimbing dan mendidik anak dalam berbahasa agar menjadi anak yang bisa bertutur kata yang baik dan sopan.

    BalasHapus
  3. Makalah ini akan lebih bagus jika menggunakan sources yang lebih reliable seperti buku atau journal articles. Selain itu, gunakan standard referensi yang jelas, misal APA 6th Edition, Harvard, dll.

    BalasHapus
  4. Gambling and casino jobs at Harrah's Philadelphia - JTM Hub
    For 아산 출장샵 a job in 청주 출장안마 Harrah's 논산 출장샵 Philadelphia, click here to 청주 출장마사지 apply. We're hiring now! We're hiring 여주 출장샵 in partnership with Harrah's Philadelphia.

    BalasHapus